Mencari Bahagia

Jumat, 01 Mei 2009

Hmm... dah lama ga cooling down. Berasa dah amat sangat suntuk. Lelah dengan aktifitas duniawi yang tiada habisnya. Jadwal ngajar yang lumayan padat. Belum lagi tuntutan sebagai seorang istri dan ibu. Ditambah cuaca yang semakin lama semakin tak bersahabat. Plus hormonal sindrom ibu hamil. Semakin lama semakin terasa berat deh rasanya. Capek...
Hidup ini jadinya ga enjoy.. Ga bahagia..Bahkan mengajar hari ini pun rasanya amat sangat malas sekali.
Akhirnya iseng googling dengan keyword "mencari bahagia". Ketemu blog mbk jenny sebuah kisah tentang mencari bahagia. Posting yang inspiratif dan penuh pencerahan, walaupun tuh postingan dah lama banget :)
Ternyata bahagia tuh ga perlu dicari. Bahagia itu ada dalam diri kita. Yang kita perlukan adalah kita berdamai dengan diri kita sendiri. Menerima diri ini apa adanya, tanpa syarat. Seperti kata sang tukang cukur dalam cerita tersebut : "Engkau tidak perlu menjadi sempurna untuk bahagia, Nak, karena hidup ini indah apa adanya."
Hingga si pemuda mampu berkata :"Hidupku tak sempurna, namun aku mencintainya apa adanya". "Aku tak lagi mencari bahagia, karena aku telah berdamai dengannya". Aku tak butuh apa-apa untuk membuatku tersenyum".
Makasih mbk Jenny atas kisah inspiratifnya ;)


Hamil, Mual dan Bis Kota

Sabtu, 17 Januari 2009

Hamil, mual dan bis kota, ada hubungannya ga ya? Kalo hamil dengan mual-mual sih jelas ada, tapi kalo dengan bis kota apa hubungannya?
Ceritanya gini, kemarin siang waktu ngajar di kelas sudirman, saya naik bis kota ke kampus basura, karena ada kelas tambahan jam 1 siang. Sebenernya ragu sih mo ke sana naik bis, karena kondisi lagi berbadan dua gini biasanya suka mabok kalo naik bis kota. Penginnya minta dianter ayahnya alif aja, tapi kok kayaknya ngerepotin banget, kan jarak dari kampus sudirman dengan basura tidak terlalu jauh. Lagipula pengalaman beberapa hari kemarin naik bis kota atau angkot ga masalah, aman-aman aja, paling mual-mual dikit.
Akhirnya saya beranikan diri untuk naik bis.
Mula-mula sih ga papa, selama dalam perjalanan. Tapi begitu turun dari bis, kepala langsung muyeng-muyeng. Dengan berbekal minyak kayu putih, saya paksain untuk ngajar. Selesai memberi penjelasan, sekitar jam 2 saya kasih anak-anak tugas, dan selama mereka mengerjakan tugas saya makan siang dulu. Siapa tau mualnya ilang kalo sudah makan. Selesai makan, mualnya malah tambah jadi dan kepala tambah puyeng. Jam 3 kelas saya bubarkan karena anak-anak ada kelas lain pada jam yang sama. Lagipula nih badan ga bisa diajak kompromi. Saya istirahat sebentar di mushola dan menelpon ayahnya alif minta jemput.
Sampe di rumah langsung ganti baju dan baringan, untung saja pengasuhnya alif belum pulang jadi ada yang jagain alif.
Penderitaan ini akhirnya berakhir setelah saya minum obat dan tidur sampe jam 6 sore. Bener-bener kapok nih naik bis kota. :p

What?? Alif Mo Punya Dedek?

Selasa, 13 Januari 2009

Sebulan lalu emang tanda-tandanya dah kerasa, tapi dites pake testpack hasilnya negatif. 2 minggu kemudian kok mual-mual terus ga karuan, eh ternyata pas dites pake testpack, hasilnya positif hiks...Kacau nih dunia persilatan, Ternyata pertahanan telah bobol hehehe, si Alif mo punya dedek. Alif yang baru 4 bulan??
Kamis kemarin tgl 8 jan 09 langsung deh periksa ke dokter. Begitu di USG, ternyata dah 6 minggu, bener-bener bikin kaget. Ternyata ga selamanya testpack itu tepat. Padahal harganya lumayan tuh 23 ribu.
Pak Dokter sempat marah-marah juga sih, secara alif kemarin lahir dengan Caesar. "Terlalu cepat ini" kata Pak Dokter. "Siapa ini yang ga sabaran?" Kita berdua cuma nyengir-nyengir ga keenakan sambil mikir, nih kapan kejadiannya ya hehehe.
"Jadi gimana dok?" tanyaku. Si dokter mikir sebentar, trus bilang "ya mo gimana lagi". "Ga papa ya dok?" tanyaku lagi. Trus kata dokter "Ga papa Insya Allah, yang perlu diwaspadai kalo dah umur 7 bulan. Ntar kalo ada apa-apa cepet kesini ya".
Antara gembira dan cemas kami berdua pun keluar dari ruang periksa.. Suamiku bilang "Namanya juga rezeki dari Allah, ga boleh ditolak. Dokter juga bilang ga papa". Ya mudah-mudahan semuanya akan baik-baik aja, amin..

Eh, Alif Sudah Bisa Tengkurep Rupanya

Senin, 12 Januari 2009


Tidak terasa 4 bulan lebih kehadiran alif mewarnai keseharian kami. Alif yang lucu dan menggemaskan. Senyumnya mampu melebur semua rasa lelah setelah seharian bekerja. Innocent facenya, pipi bakpaonyo... what an amazing creature.
Di usianya ke 3 bulan, alif biasa mengangkat-angkat tangan kirinya sambil memandang kelima jari kirinya. Gemes banget deh. Sekarang alif dah bisa mengangkat kedua tangannya, seolah-olah belajar menghitung jarinya :D.
Dia juga sudah bisa tengkurep, tapi harus kita miringkan dulu posisi badannya. Lucu deh, melihat badan endutnya dimiring-miringin ketika dia berusaha tengkurep. Sambil mulutnya ngoceh-ngoceh, seolah dia ingin bicara.."waduh ni badan kok berat banget.. tolongin alif tengkurep dong bu" :D. Tiap kali habis mandi, begitu badannya dimiringkan untuk ditaburin bedak dan minyak telon, pasti deh maunya langsung tengkurep aja.
Alif juga dah bisa ngomong mbu..mbu.. mungkin maksudnya ibu kali ya.. apalagi kalo lagi haus.
Kemarin sore waktu lagi nonton tivi, sambil nemenin alif main. Ga sengaja si alif bisa tengkurep sendiri..Akhirnya... Tanpa perlu badannya dimiringkan terlebih dahulu. Alhamdulillah :)

Hari Ini

Sabtu, 10 Januari 2009

Hari ini mungkin tak begitu cerah
Tapi matahari masih tetap bersinar
Hari ini mungkin tidak begitu baik
Tapi langit masih betah di atas
Hari ini mungkin tidak begitu indah
Tapi kupu-kupu masih menari bersama bunga
Hari ini mungkin sedikit sulit
Tapi aku masih tetap bisa berdiri
Hari ini mungkin hari terakhir
maka nikmati saja hari ini

Bila Saja


Bila saja hujan itu tidak turun terlalu cepat,
aku masih sempat mencari tempat untuk berteduh.

Bila saja hujan itu memberi tanda sebelum turun,
aku tidak akan keluar hari ini,
aku tidak akan basah dan kedinginan.

Bila saja aku membawa payungku kemana aku pergi.
Aku tidak akan kuyup.

Bila saja hujan ini tidak terlalu deras,
rintiknya tak akan terasa begitu menyakitkan,
menampar dan menghujam hingga rusukku.
Perih...

Wahai awan gelap pergilah!
Menjauh dari langitku.
Aku butuh matahariku.

#1100109 0917

Secangkir Kopi Hangat

Kamis, 08 Januari 2009


Bagiku cinta itu seperti secangkir kopi hangat.
Walau hitam pekat, namun ia tetap memikat.
Harum aromanya menyeruak, menggoda hasrat untuk mereguknya.
Jangan kau teguk terlalu cepat, atau jiwamu hangus terbakar.

Bagiku cinta itu seperti secangkir kopi hangat di pagi dingin.
Hangatkan jiwa yang menggigil kaku.
Jangan biarkan ia menjadi dingin, atau hatimu akan beku tanpa rasa.

Bagiku cinta itu seperti secangkir kopi hangat di malam gelap.
Temani sunyi meniti malam.
Menjaga hari jangan sampai terlelap.

Secangkir kopi hangat dengan sedikit gula.
Manisnya membawa surga dalam dekapan
Candunya adalah alasan, untuk tetap bertahan.

##080109 1232